free page hit counter

Perempuan, Peradaban, dan Perdamaian

MANADO (DUTA DAMAI SULUT) – Hai sobat Damai, udah tahu belum kalau tahun ini BNPT RI menjadikan perempuan, remaja dan anak sebagai prioritas dalam menumpas paham radikal dan terorisme?

Nah bagi yang belum tahu, FYI nih sobat Damai tahun 2024 BNPT fokus dalam pencegahan, dan pemberantasan ideologi radikalisme dan terorisme pada perempuan, remaja, dan anak.

Hal ini berdasarkan analisa dan temuan BNPT yang menjadikan tiga golongan tersebut sebagai kelompok rentan terpapar radikalisasi.

Fokus program tersebut dikarenakan dibawah permukaan terjadi peningkatan proses radikalisasi yang mengalami pergeseran kepada tiga kelompok diatas.

Sobat Damai, terkait hal tersebut bisa dicek dalam konten berikut
https://vt.tiktok.com/ZSFgRgGTh/ .

Nah pada bulan April ini, Duta Damai Sulawesi Utara mengangkat tema “Perempuan Sebagai Promotor Perdamaian”. Pemilihan tema ini dilatarbelakangi peringatan Hari Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April.

Perempuan sebagai promotor perdamaian? Apakah bisa? Bukankah hanya kaum pria saja selama ini yang terlibat dalam mewujudkan perdamaian?
Jawabannya, Ya sangat bisa! Mengapa demikian?

“Perempuan adalah pembawa peradaban” merupakan salah satu kutipan dari R.A Kartini yang dapat menjadi jawaban dari pertanyaan sebelumnya.

Selain Kartini, ada juga tokoh perempuan asal Sulawesi Utara yang berjuang terhadap hak pilih perempuan, yaitu Maria Walanda Maramis.

Dari perjuangan Kartini dan Maria Walanda Maramis terkait emansipasi wanita membuka begitu banyak cakrawala berpikir serta potensi yang bisa digali kaum perempuan.

Sobat Damai, ternyata perempuan memiliki peranan penting dalam menjaga perdamaian dunia, khususnya Indonesia. Berikut ini dua contoh peran perempuan dalam menjaga perdamaian:

  1. Peran dalam pencegahan

Perempuan diharapkan menjadi garda terdepan dalam mencegah radikalisme dan terorisme di lingkungan keluarga.

Fakta ini didukung oleh vitalnya peren perempuan sebagai ibu yang sangat dekat dengan anak dan suami sebagai kesatuan keluarga.

Mereka diharapkan dapat memberi teladan, mengajarkan arti toleransi, serta menjadi promotor perdamaian di lingkungan keluarga dan masyarakat.

  1. Peran dalam menjaga perdamaian lewat keahlian dan ilmu pengetahuan

Meskipun keterlibatan perempuan dalam proses perdamaian masih terbatas, perempuan memainkan peran kunci dalam mempertahankan perdamaian melalui peran mereka di bidang ekonomi, sosial, dan budaya seperti Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi dan Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani.

Dengan peran-peran tersebut, perempuan memainkan peran yang signifikan dalam mempromosikan perdamaian dan keamanan di berbagai tingkatan, mulai dari lingkungan keluarga hingga misi pemeliharaan perdamaian internasional.

Sobat Damai, Perempuan memegang peran strategis dan simbol ketahanan keluarga karena memiliki potensi untuk memberi teladan, mengajarkan arti toleransi, dan menjadi promotor perdamaian.

Penulis : Jovan Brando Kuemba
Editor: Maher Kambey

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *