free page hit counter

Menyambut Pemilu Damai di Era Digital

MANADO (DUTA DAMAI SULUT) – Halo sobat damai! Tidak terasa yah kita sudah berada di tahun 2024 yang mana merupakan tahun politik, karena kita masyarakat Indonesia akan melaksanakan pesta demokrasi yakni pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg) pada 14 Februari nanti dan akan ada juga pemilihan kepala daerah (pilkada) pada bulan November nanti.

Sudah siapkah sobat damai menyambut pesta demokrasi terbesar sepanjang sejarah Indonesia ini?

Sebagai masyarakat Indonesia, kita harus menyambut hal ini dengan penuh antusias dan semangat. Karena bukan hanya sekedar masuk TPS dan mencoblos, tapi kita perlu mempersiapkan pemimpin berkualitas dan bertanggungjawab untuk memimpin Republik Indonesia 5 tahun ke depan.

Berdasarkan data dari website Komisi Pemilihan Umum (KPU), daftar pemilih tetap pada Pemilu 2024, jumlahnya menyentuh angka 204.807.222 pemilih, didominasi pemilih Milenial dan Gen-Z mencapai 56,45% atau sebanyak113 juta pemilih.

Angka tersebut terbagi atas 33,60% (sebanyak 66.822.389) pemilih dari generasi Milenial dan 22,85% (46.800.161) pemilih dari generasi Z.

Hal ini berarti bahwasannya pemilih terbanyak yang akan menyumbangkan suara dalam pemilu 2024 dari generasi Milenial dan Z.

(sumber :https://www.kpu.go.id/berita/baca/11684/55-pemilih-didominasi-generasi-muda-bantu-kpu-dalam-penyelenggaraan-pemilu-2024)

Nah, bagaimana peran kita sebagai generasi milenial dalam menyambut pemilu tahun 2024 yang damai di tengah perkembangan era digital dan media sosial?

Tidak bisa dipungkuri sekarang ini kampanye pemilu banyak dilakukan melalui platform digital seperti Facebook, Instagram, YouTube, TikTok, dan platform digital lainnya.

Di satu sisi, keberadaan media sosial (medsos) semakin mempermudah kita sebagai pemilih untuk mencari dan mendapatkan informasi terkait pemilu dan calon pemimpin dengan sangat mudah.

Belakangan, platform digital digunakan sebagai media untuk mengkampanyekan banyak hal negatif terkait dengan pemilu, dan menyebarnya informasi tidak benar terkait para pasangan calon.

Tuujuannya adalah menjatuhkan sesama lawan, menyebarkan berita bohong (hoaks), dan menyampaikan ujaran kebencian di media sosial.

Pada hakikatnya hal ini sudah tidak sesuai dengan fungsi dan kegunaan daripada platform digital itu sendiri.

Maka dari itu sobat damai, kita sebagai anak muda sudah seharusnya berperan dalam menciptakan pemilu damai, tanpa kekerasan, perpecahan, dan tanpa provokasi yang dapat memecahbelah perdamaian serta kesatuan Indonesia.

Nah, berikut ini ada beberapa tips dan saran yang dapat dilakukan sobat damai dalam menyambut pemilu yang damai di era digital ini:

  1. Verifikasi informasi Sobat damai harus periksa keaslian informasi sebelum membagikannya, hindari menyebarkan berita palsu atau tidak terverifikasi sehingga memicu ketegangan dan konflik.
  2. Menghormati pilihan dan opini orang lain

Jangan terjebak dalam polarisasi sobat damai, kita harus menghormati pilihan dan pendapat orang lain. Apabila sobat damai tidak setuju, samapaikan argumen secara bijak tanpa menghina yah sobat damai.

  1. Promosikan kampanye positif

Sobat damai bisa membagikan informasi tentang program dan visi misi kandidat pilihan masing-masing tanpa serangan pribadi ke pihak lawan, fokuslah pada kontribusi positif yang ada pada calon tersebut.

  1. Hindari konten provokatif

Jauhilah konten yang bersifat provokatif yah sobat damai, fokuslah pada informasi yang dapat membangun dan memberikan pemahaman lebih baik.

  1. Ajak teman untuk memilih

Sobat damai dapat menggunakan medsos untuk mengkampanyekan pentingnya memilih dan ajaklah teman-teman sobat damai turut serta dalam pesta demokrasi.

Nah itu dia sobat damai, beberapa saran dan tips yang bisa dilakukan oleh sobat damai dalam menyambut pemilu tahun 2024 yang damai. Semoga bermanfaat yah.

Penulis: Anggreine Vinolia Ering
Editor: Maher Kambey

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *