MANADO (DUTA DAMAI SULUT) – Ketua Duta Damai Sulawesi Utara, Claudia Vinny Selan, dalam pernyataannya menyebutkan, setiap masyarakat harus bijak dalam menggunakan sosial media (sosmed).
Hal tersebut dikarenakan sosmed adalah platform digital yang digunakan masyarakat untuk menciptakan, berbagi, dan bertukar informasi atau gagasan ke teman, partner, dan orang-orang di dunia maya.
Menurutnya, kebiasaan masyarakat Indonesia pada umumnya yang masih kurang dalam literasi digital, dampakanya dapat dilihat dari terciptanya hoaks, ujaran kebencian, dan diskriminasi yang mana ini memicu perpecahan dalam perbedaan yang ada di masyarakat.
“Duta Damai Dunia Maya hadir sebagai anak-anak muda berjiwa relawan yang telah dikukuhkan oleh BNPT RI guna mengampanyekan pesan-pesan perdamaian, toleransi dan anti radikalisme terorisme di dunia maya,” kata Claudia dalam wawancaranya di Radio Smart FM Manado, Jumat (5/5/2023).
Lebih lanjut dia menjelaskan, pencegahan tersebut dilakukan melalui konten-konten positif berupa poster, meme, infografis, artikel, berita, dan video pendek (reels) untuk menangkal hoaks, ujaran kebencian, dan diskriminasi yang sering terjadi di sosial media.
“Ada beberapa hal yang perlu dilakukan masyarakat agar tercipta perdamaian di dunia maya, yaitu dengan saring sebelum sharing setiap postingan yang dibaca atau diterima, kemudian lakukan report postingan jika postingan mengandung unsur kebencian dan SARA, dan dihimbau agar selalu mengakses konten positif, produktif, dan edukatif,” tuturnya.
“Bijaklah menggunakan sosmed, jika anda paham cara bersosial media yang baik, paham bagaimana intoleransi dan aksi radikalisme bisa merusak seseorang bahkan sekelompok orang, maka sebarkanlah hal positif itu jangan hanya berhenti di anda saja. Berani damai, saatnya beraksi,” tandasnya.
Pewarta: Maher Kambey
Editor: Maher Kambey