free page hit counter

Pola Asuh Bagi Anak Remaja

MANADO (DUTA DAMAI SULUT) – Proses perkembangan seorang anak sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor penentu seperti lingkungan keluarga, pendidikan, dan termasuk pola asuh.

Di zaman sekarang ini para orang tua dituntut untuk memiliki pola asuh yang berbeda. Hal ini dikarenakan perkembangan zaman yang semakin cepat dan proses pertumbuhan seorang anak yang tidak dapat dilepaskan dari hal tersebut.

Masalah ini sangat penting untuk diperhatikan terutama dalam mengasuh anak usia remaja yang notabene berada dalam masa mencari jati diri.

“Orang tua di zaman sekarang atau bisa dikatakan zaman milenial ini, lebih progresif dalam membesarkan anak-anak terutama pada anak-anak berusia remaja,” kata perempuan bernama lengkap Elsa Echaristy Kumolontang ini.

Menurutnya, akan lebih baik jika orang tua sudah mempersiapkan diri seorang anak untuk masa depan yang lebih aman, baik dari segi ekonomi maupun mental.

“Seperti yang kita tahu bersama, setiap orang tua ingin yang terbaik bagi anak mereka. Keinginan yang seperti ini akan membentuk pola asuh yang akan ditanamkan orang tua kepada anak-anak,” ujar perempuan kelahiran Langowan 24 November 2001 ini.

Elsa membeberkan, pola asuh anak usia remaja yang tidak kalah penting adalah dengan menerapkan disiplin seperti membuat aturan dan konsekuensinya, agar dapat mengarahkan anak untuk berperilaku baik.

Lebih lanjut perempuan yang memiliki hobi membaca dan mendengarkan musik ini menjelaskan, saat orang tua memberikan kasih sayang kepada anaknya dengan cara yang benar dapat mendukung perkembangan anak.

“Sikap yang baik dari orang tua akan membantu mengembangkan pola berpikir anak yang baik,” ungkap pemilik akun Instagram @echaristy_elsa ini.

Dia menyebutkan, salah satu bentuk pola asuh bagi anak usia remaja yang dapat diterapkan adalah dengan demokratis/otoritatif.

Pola asuh dengan gaya ini dinilai bersifat positif dan dapat mendorong anak untuk mandiri serta berperilaku baik.

“Meski begitu, juga orang tua harus berperan aktif dengan tetap menempatkan batasan-batasan atas semua tindakan anak,” tandasnya.

Penulis: Maher Kambey

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *