free page hit counter

Budaya Baca di Kalangan Muda Indonesia ? Siapa Takut !

Penulis : Nurul Jannah

Editor : Ian Langkai

Sebuah pepatah berbunyi, “Membaca adalah gudang ilmu; jendela dunia ataupun gerbang menuju dunia luas”; Tak hanya menambah wawasan dan pengetahuan kita, membaca juga memiliki peran positif bagi kesehatan fisik dan juga mental loh. Sobat Damai, menurut seorang pakar kesehatan yaitu dr. Alice Williams menyatakan bahwa “Membaca dapat membantu mengurangi stres juga dapat memberikan kelonggaran yang dibutuhkan dalam menghadapi kehidupan sehari-hari”.  Pendapat ahli ini jadi salah satu penguat fakta bahwa kegiatan membaca memiliki banyak sekali manfaat bagi manusia. 

Pada dasarnya kegiatan membaca memanglah penting bagi semua kalangan, bukan hanya bagi pemuda saja, namun jika dipandang dengan kacamata sosial, anak muda lah yang memiliki kecenderungan besar dalam kemajuan suatu peradaban. Dalam suatu bangsa, generasi muda memiliki peran besar dalam hal mewujudkan suatu negara yang maju dan harmonis, sebab dalam diri anak muda seperti kita sob, terdapat jiwa yang hebat, otak yang cerdas dan otot yang kuat. Hubungan anak muda dengan maju atau mundurnya suatu peradaban membuatnya harus memiliki kesiapan yang matang dalam menghadapi segala tantangan zaman. Selain kesiapan, Pemuda juga harus memiliki kecerdasan dan wawasan yang luas guna mewujudkan suatu peradaban bangsa yang luar biasa diakui oleh dunia. Karena tuntutan inilah, sudah seharusnya anak muda memiliki hubungan erat dengan kegiatan membaca,  yang merupakan sarana untuk memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan. 

Meskipun fakta terkait pentingnya budaya membaca ini sudah jelas, tapi sayangnya rata-rata minat baca anak muda Indonesia cukup rendah loh sob!. Sesuai dengan pengalaman sehari-sehari penulis, didapati bahwa hanya 2 dari 9 anak muda yang sudah pernah membaca sebuah buku (dalam genre apapun) sampai selesai. Ketika ditanya kepada 7 orang yang lain, menurut mereka membaca buku membuat mereka menjadi tidak nyaman dan pusing karena harus mengikuti dan memahami tiap kalimat yang tertulis dalam buku tersebut. Ada juga yang menyatakan bahwa membaca buku tanpa gambar yang menarik itu sangat membosankan, padahal membaca komik juga tetap termasuk kegiatan membaca yang bisa menambah wawasan juga loh sob!

Sobat Damai, dari fakta-fakta tersebut, dapat kita lihat bahwa sebagian besar anak muda,menganggap kegiatan membaca yang bisa menambah wawasan itu hanya terpaku pada membaca buku-buku pendidikan saja. Padahal dengan membaca novel., komik ataupun buku-buku yang berisi tulisan-tulisan ringan juga termasuk kegiatan yang bisa menambah wawasan kita, baik dalam memperluas Kosakata dan susunan Bahasa ataupun meningkatkan rasa empati yang berasal dari cerita yang ada di dalam komik atau novel, kemudian direalisasikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Jadi, faktor sebenarnya yang membuat minat baca anak muda Indonesia itu rendah, ya tadi, pandangan mereka tentang membaca yang hanya terpaku pada buku-buku pelajaran, sehingga menganggap membaca hanyalah aktivitas kaku yang membosankan.

Nah, memang dalam hal membangun minat baca anak muda Indonesia itu tak semudah membalikkan telapak tangan, namun boleh jadi kalau di diri anak muda ada keinginan besar untuk membaca dan ingin memperluas wawasan, why not?. Sebagai penutup, penulis ingin Sobat Damai di seluruh Indonesia untuk mulai memperluas zona nyaman dalam membaca. Mulai dari membaca story wa, ig atau tweet, kemudian meningkat ke artikel-artikel yang ada di google, lalu lanjut ke buku-buku ringan semisal komik atau novel tipis, dan lama kelamaan pasti akan meningkat seiring dengan meningkatnya juga rasa ingin tahu kita terhadap sesuatu. Namun ingat ya sob, dalam membaca, segala informasi yang ditemukan jangan langsung ditelan mentah-mentah. Sebagai pemuda, kita harus jeli dalam membedakan mana bacaan yang baik dan mana bacaan yang tidak bermanfaat. Ambil sisi positifnya untuk menambah wawasan kita dan tinggalkan serta berantas sisi hoaks yang nantinya akan merusak wawasan dan kerukunan kita. Terus semangat dalam mempelopori diri kita sendiri menjadi gelas kosong yang selalu haus akan wawasan. Salam Damai!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *