free page hit counter

Takutkah Kamu Diberi Vaksin?

Freedom

Vaksin Covid-19 telah siap diberikan kepada masyarakat Indonesia diberbagai daerah. Sejumlah pakar bahkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pun sudah memberikan lampu hijau berkaitan dengan kehalalan dan keamanan menggunakan Vaksin Sinovac yang didatangkan dari China. MUI sendiri dalam fatwanya Nomor: 02 Tahun 2021 Tentang Produk Vaksin Covid-19 dari Sinovac Life Science Co. LTD China dan PT Bio Farma (Persero), menyatakan bahwa vaksin tersebut hukumnya suci dan halal, sehingga pemberian vaksin tidak perlu diragukan lagi. 

Namun tetap saja ada respon segelintir orang yang berencana menolak vaksinasi, walaupun sudah terjamin kehalalan, keamanan, hingga biaya vaksin yang ditanggung pemerintah. Hal tersebut belum mampu meyakinkan segelintir orang ini, karena masih ada pihak yang berencana menolak vaksinasi bahkan mencoba membangun narasi-narasi buruk tentang vaksin Sinovac dengan tujuan menimbulkan keraguan, kecurigaan dan penolakan di masyarakat. 

Padahal program vaksinasi merupakan komitment pemerintah menjamin kesehatan rakyatnya. Hal ini diproyeksikan dapat mereduksi penyebaran Covid-19 di bangsa ini. Sehingga sudah seharusnya masyarakat tak perlu ragu untuk menerima vaksin. Pemerintah sudah mengatur semua mekanismenya dalam pemberian vaksin yang tentunya sesuai standart, lantas apa yang membuat kita takut diberi vaksin?

Memang vaksin covid-19 ini memiliki efek samping pada tubuh manusia, tapi tidak membahayakan. Sekretaris Eksekutif Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Dr dr Julitasari Sundoro, MSc-PH, menjelaskan memang ada efek samping dari vaksin COVID-19. Hanya saja efek samping yang dihasilkan tidak sampai membahayakan nyawa atau menimbulkan kecacatan.

“Misalnya efek samping lokal. Jadi nyeri pada tempat suntikan. Kita kan namanya dimasukkin jarum, dimasukkin vaksin, berarti ada reaksi lokal,” kata dr Julitasari dalam diskusi Tolak dan Tangkal Hoaks yang disiarkan kanal Youtube Forum Merdeka Barat 9, pada senin (7/12/2020) lalu. “Ada juga reaksi sistemik, misalnya pegal-pegal kemudian demam ringan. Tapi itu sangat kecil karena vaksin yang tiba ini adalah vaksin yang inactivated, vaksin yang mati. Jadi efek sampingnya itu jauh lebih kecil dari vaksin-vaksin lain yang live attenuated atau vaksin-vaksin hidup,” tambahnya. Sebelum menerima vaksin, dr Julitasari menyarankan agar seseorang berada dalam kondisi sehat. Tujuannya agar tubuh bisa menerima vaksin dengan baik. “Jangan sampai nanti vaksin ini jadi kambing hitam. Padahal dia memang sedang sakit, masa tunas, atau masa inkubasi,” lanjut dr Julitasari.

Jadi takutkah kamu di beri vaksin? Tentunya banyak banyak informasi yang beredar mengenai vaksin covid-19, jadi sebagai netizen yang bijak tentunya kita perlu mengetahui kebenaran dari informasi yang kita baca maupun dengar. Jangan lupa Saring sebelum Sharing.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *