free page hit counter

Radikalisme Timbul Karena Tergerusnya Rasa Nasionalisme

MANADO (DUTA DAMAI SULUT) – Dewasa ini, seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat dan masif menyebabkan arus informasi tersebar bebas atau bisa disebut era keterbukaan informasi.

Dampak dari hal tersebut ibarat sebuah mata pisau yang tajam, tergantung penggunanya memanfaatkan pisau tersebut untuk hal positif atau negatif.

Salah satu dampak negatif dari keterbukaan informasi yakni, makin tergerusnya rasa maupun jiwa nasionalisme ditengah masyarakat khususnya dikalangan generasi muda.

Apabila Nasionalisme tergerus habis, maka bisa dipastikan benih-benih radikal dapat dengan mudah ditanam maupun ditabur oleh kelompok-kelompok radikal. Nasionalisme ibarat sebuah pohon bakau yang tumbuh kokoh dipinggiran pantai.

Tanah di sekitar pantai dapat terhindar dari abrasi air laut dikarenakan akar yang kokoh dari pohon bakau yang melindungi.

Tanah air kita Indonesia kapan saja bisa tergerus kalau kita sebagai generasi penerus bangsa tidak memiliki jiwa Nasionalisme yang kuat dan kokoh untuk menangkal abrasi dari paham radikalisme.

Sobat Damai, sebagai generasi muda mari kita tumbuh kembangkan dan tingkatkan rasa Nasionalisme kita.

Berikut ini cara-cara yang bisa dilakukan sobat damai:

1. Mengenal lebih mengenal, memahami dan menerima keragaman budaya di Indonesia

2. Menggunakan produk dalam negeri

3. Mempelajari lebih dalam soal pendidikan kewarganegaraan

4. Menonton film dan mendengarkan musik yang mencerminkan perjuangan Indonesia

5. Menggunakan Bahasa Indonesia ketimbang bahasa asing saat bermedia sosial

6. Membuat konten video atau poster mengenai budaya-budaya di Indonesia. Masih banyak lagi yang bisa dilakukan sobat damai dalam meningkatkan rasa Nasionalisme.

Akhir kata, mengutip pernyataan dari Dr. H. Jazilul Fawaid, S.Q., MA. (Gus Jazil),sudah saatnya bangsa Indonesia berupaya keras untuk menumbuh suburkan kembali nasionalisme dalam jiwa, kemudian menjadi karakter dan terimplementasi dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk itu, rakyat Indonesia mesti lebih menjiwai ideologi bangsa yakni Pancasila sebagai philosofische grondslag, dan kalimatun sawa’ (common platform) yang menyatukan keragaman etnis, ras, budaya dan agama. Tolak Radiklisme!!!

Penulis: Jovan Brando

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *