MANADO (DUTA DAMAI SULUT) – Di era digital saat ini, media sosial (medsos) telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, terutama generasi muda.
Platform seperti Instagram, X, dan TikTok tidak hanya berfungsi sebagai sarana komunikasi, tetapi juga sebagai alat untuk menyebarkan informasi dan membentuk opini.
Dengan pengaruh sebesar ini, salah satu hal penting yang bisa dilakukan generasi muda di media sosial adalah menjaga dan memperkuat integrasi nasional.
Integrasi nasional adalah proses menyatukan perbedaan dalam suatu negara agar tercipta kesatuan dan persatuan.
Menurut Koentjaraningrat, seorang ahli antropologi Indonesia, integrasi nasional merupakan proses yang melibatkan kesadaran bersama atas persatuan dan kesatuan, serta pengakuan terhadap keberagaman yang ada (Santoso, Abdulkarim, Maftuh, & Murod, 2023).
Di Indonesia, dengan berbagai macam budaya, bahasa, agama, dan adat istiadat, menjaga integrasi nasional adalah tantangan yang membutuhkan peran aktif dari semua pihak, termasuk generasi muda.
Melalui medsos, generasi muda bisa berperan besar dalam menyatukan bangsa melalui banyak hal kreatif dan inspiratif.
Berikut beberapa cara yang dapat diterapkan generasi muda:
Pertama, menggunakan media sosial untuk mempromosikan keragaman budaya Indonesia.
Misalnya, dengan membagikan informasi tentang kebudayaan berbagai daerah, khususnya daerah kita berasal.
Kemudian memperkenalkan kuliner khas, kesenian, atau bahkan bahasa daerah masing-masing.
Ini bisa membantu masyarakat lebih menghargai keragaman dan memahami bahwa perbedaan adalah kekayaan bangsa yang patut dirayakan dan diapresiasi.
Selain itu, langkah ini terbukti mampu membangkitkan rasa antusiasi yang tinggi dari Gen Z terhadap budaya dan kearifan lokal.
Kedua, generasi muda dapat memberi edukasi tentang pentingnya toleransi dalam kehidupan bermasyarakat.
Medsos adalah ruang yang sangat terbuka untuk berdiskusi, dan anak muda bisa menggunakannya untuk menyebarkan pesan damai, anti-hoaks, dan menentang segala bentuk diskriminasi serta isu SARA.
Dengan menjadi contoh lewat menyebarkan konten-konten yang mengajarkan toleransi, kalian dapat membantu menciptakan lingkungan yang harmonis di dunia maya.
Ketiga, kita generasi muda bisa berperan sebagai “penjaga” dari konten negatif.
Ketika menemukan berita hoaks atau konten yang memecah belah, kalian bisa segera melaporkannya atau mengedukasi pengikut mereka tentang bahaya informasi palsu atau diskriminasi atau isu SARA.
Dengan demikian, media sosial bisa menjadi tempat yang lebih positif dan aman bagi semua pengguna.Melalui langkah-langkah kecil ini, generasi muda dapat menjadi agen perubahan yang membawa pengaruh positif.Mereka mampu menjaga dan memperkuat integrasi nasional melalui media sosial dengan cara yang sesuai dengan karakter mereka yang kreatif dan bersemangat.Dengan memanfaatkan teknologi secara bijak, kalian bisa menjaga persatuan bangsa Indonesia agar tetap kuat di tengah perbedaan yang ada.
Penulis: Claudia Vinny Selan